Diabetes Mellitus: Informasi untuk awam dan penderita

 Apa itu diabetes?

Diabetes adalah penyakit atau lebih tepatnya sindrom (kumpulan gejala) yang ditandai oleh naiknya gula darah di atas nilai normal (hiperglikemia) yang diakibatkan oleh  gangguan pada pankreas yaitu organ yang memproduksi  hormon insulin dan atau gangguan pada kerja hormon insulin sendiri dimana kepekaan sel-sel terhadap rangsangan insulin berkurang. Insulin berfungsi untuk menurunkan gula darah dengan cara meransang sel -sel tubuh untuk mengambil gula darah (glukosa) dari darah, serta mencegah produksi glukosa yang berlebihan dari organ hati.

 

pancreas-21

Perlu diketahui hati mempunyai kemampuan menyimpan zat-zat makanan termasuk glukosa untuk cadangan tubuh. Cadangan glukosa dalam hati disebut glikogen. Glikogen ini akan dipecah lagi menjadi glukosa ketika tubuh membutuhkannya  saat glukosa darah menurun, contohnya saat kita tidak makan dan mulai merasakan lapar.

Pada orang diabetes pemecahan glikogen ini terjadi secara kurang terkendali sehingga menambah jumlah glukosa darah. Tidak terkendalinya pemecahan glikogen ini, disebabkan salahsatunya oleh ketidakpekaan sel-sel hati terhadap kerja hormon insulin. Ketidakpekaan sel-sel tubuh terhadap kerja insulin inilah yang disebut resistensi insulin.

Perlu diketahui bahwa pada diabetes gangguan pengelolaan zat-zat makanan (metabolisme) tidak hanya terjadi pada glukosa saja tapi juga terjadi pada zat-zat makanan yang lain seperti lemak dan protein. Namun secara umum diabetes lebih banyak diketahui oleh masyarakat awam sebagai gangguan gula darah saja.

Macam-Macam Diabetes

Ada beberapa macam tipe diabetes, namun yang akan saya bicarakan hanya dua yaitu:

  • Diabetes tipe 1

Diabetes tipe ini banyak dialami oleh orang yang berusia muda contohnya anak-anak. Tipe ini disebabkan oleh rusaknya sel-sel tertentu di organ pankreas sehingga tubuh sama sekali tidak memproduksi insulin. Ada banyak penyebab kerusakan sel  pankreas ini tetapi menurut banyak ahli terutama diakibatkan  penyakit gangguan imunitas, dimana sistem kekebalan tubuh sendiri merusak merusak sel pankreas.

Oleh karena penderita tidak memiliki insulin yang cukup bahkan tidak memproduksinya sama sekali, sehingga harus disuplai insulin dari luar contohnya melalui suntikan insulin secara teratur sepanjang hayatnya.

  • Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 ini merupakan tipe yang paling banyak. Lebih dari 90% kejadian diabetes termasuk ke dalam tipe ini. Tipe ini disebabkan karena kurang pekanya sel-sel tubuh terhadap rangsangan insulin (resistensi insulin) sehingga sel-sel tubuh tidak bisa menyerap glukosa darah secara efektif sehingga glukosa darah bertumpuk di dalam darah. Lama-kelamaan diperlukan lebih banyak insulin untuk menurunkan jumlah glukosa darah yang sama. Kondisi ini yang disebut hiperinsulinemia.

Terjadinya tipe 2 ini banyak berhubungan dengan gaya hidup sehingga biasa disebut life style disease. Bagaimana gaya hidup yang beresiko menimbulkan diabetes tipe 2 ini?

Gaya hidup dengan konsumsi makanan/kalori yang berlebihan yang menyebabkan berat badan berlebih atau kegemukan, kurang olahraga atau aktivitas fisik merupakan dua hal utama yang mendorong terjadinya diabetes tipe 2 ini.

Obesitas faktor resiko diabetes

Obesitas: Faktor Resiko terjadinya Diabetes

Gejala-Gejala Diabetes

Gejala-gejala diabetes adalah kencing yang banyak, rasa haus yang datang terus menerus, kehilangan berat badan yang berlebihan, kadang-kadang juga disertai dengan rasa lapar yang meninggi, serta penglihatan yang kabur. Kadang-kadang ada orang yang merasa heran kenapa berat badannya semakin menurun padahal merasa nafsu makan dan makannya meningkat.

Pada tipe 1 yang terjadi pada anak-anak hampir pasti terjadi kelambatan pertumbuhan serta keadaan yang gampang kena penyakit terutama penyakit-penyakit infeksi.

Bagaimana Diabetes didiagnosis?

Ada tiga kriteria yang digunakan untuk mendiagnosis diabetes (bisa digunakan salah satunya atau kadang kombinasi) sesuai dengan anjuran American Diabetes Association (ADA) yaitu:

1. Glukosa darah puasa (GDP) lebih atau sama dengan 126 mg/dl. GDP ini diukur setelah seseorang berpuasa paling kurang delapan jam. Puasa yang dimaksud di sini adalah tidak mengkonsumsi kalori, jadi minum air putih boleh-boleh saja. Biasanya malam sebelum pemeriksaan sekitar jam 10 pasien diminta untuk tidak mengkonsumsi makanan sampai esok hari setelah pemeriksaan. Biasanya pemeriksaan dijadualkan paling cepat jam 8 paginya.  Biasanya diperlukan dua kali pemeriksaan GDP pada waktu yang berbeda untuk mendiagnosis diabetes.

2. Ada gejala-gejala diabetes (hiperglikemia) seperti yang tertera di atas dan pada waktu pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS) glukosa darah lebih atau sama dengan 200 mg/dl. GDS ini bisa dilakukan kapan saja dan tidak diperlukan puasa sebelumnya. Biasanya ini dilakukan bila pasien datang dengan gejala-gejala yang mengarah ke diabetes, dan saat itu juga dilakukan pemeriksaan GDS untuk mengkomfirmasi glukosa darah

3.  Dengan tes toleransi glukosa oral (oral glucose tolerance test), glukosa darah lebih atau sama dengan 200 mg/dl. Biasanya pasien diminta makan atau minum yang setara dengan 50-75 gram glukosa, dan dua jam kemudian dilakukan pemeriksaan glukosa darah.

Pada orang yang normal GDP nya tidak pernah lebih dari 110 mg dl dan GDS sangat jarang melebihi 140 mg/dl. Jika GDP seseorang antara 110-126 mg/dl berarti orang tersebut mengalami apa yang disebut impaired fasting blood glucose (IFG) dan jika seseorang memiliki GDS atau hasil tes toleransi glukosa oral  antara 140-200 mg/dl maka orang itu disebut mengalami impaired glucose tolerance (IGT). IFG dan IGT merupakan dua kondisi yang memberi resiko terjadinya diabetes suatu saat nanti. Jadi orang yang memiliki salah satu atau dua kategori terakhir ini harus mulai berhati-hati dengan kondisi tubuhnya. Segera kurangi berat badan jika berlebih dan olahraga secara teratur

(catatan: dl=desiliter= 100 ml)

Terkena Diabetes: kontrol gula darah seketat/ senormal mungkin

Kini sudah jelas diketahui bahwa dengan mengontrol gula darah senormal mungkin maka komplikasi-komplikasi diabetes dapat diperlambat dan bisa memperpanjang harapan dan kualitas hidup penderita diabetes. Sasaran kontrol glukosa darah pada penderita yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

Glukosa darah sebelum makan berkisar antara 70-130 mg/dl

Glukosa darah setelah makan (dicek 1-2 jam setelah makan) kurang dari 180 mg/dl

HbA1 c kurang dari 7% (pemeriksaan HbAic ini biasanya dilakukan di rumah sakit untuk mengetahui bagaimana kontrol gula darah pasien selama 3 bulan terakhir, jadi dokter tahu bagaimana kondisi kontrol gula darah, kepatuhan pasien terhadap pengobatan dan terapi gizi tanpa harus bertanya kepada pasiennya lagi)

Oleh karena itu sangat disarankan kepada penderita untuk memeriksa sendiri glukosa darahnya setiap hari dengan menggunakan alat glucose meter yang banyak dijual di apotek. Tapi penderita harus mahir menggunakan alat tersebut untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Dokter atau perawat yang dilatih khusus bisa membantu bagaimana menggunakan glucose meter tersebut.

Disarankan memeriksa glukosa darah setiap hari minimal dua kali yaitu pada pagi hari setelah bangun tidur dan setelah makan pagi. Pada keadaan tertentu pemeriksaan glukosa darah dianjurkan lebih banyak seperti jika anda menderita sakit tertentu misalnya demam atau melakukan kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang lebih dari biasanya.

Sering lemak darah juga meningkat pada penderita diabetes. Lemak darah yang tinggi akan memberikan resiko yang tinggi terjadinya penyakit jantung dan stroke. Disarankan level lemak darah penderita sebagai berikut:

 LDL cholesterol kurang dari 100 mg/dl

Trigliserida kurang dari 150 mg/dl

HDL cholesterol (kolesterol yang baik) harus lebih dari 40 mg/dl

Pengobatan Diabetes

Untuk diabetes tipe 1 pengobatannya hanya dengan insulin. Untuk tipe 2 bisa berupa diet saja, dengan obat, insulin atau kombinasi ketiganya.

Komplikasi Diabetes

Diabetes terutama yang tidak terkontrol akan mengakibatkan banyak komplikasi seperti penurunan penglihatan, gagal ginjal yang memerlukan cuci darah, serangan jantung, stroke,  mati rasa pada tungkai, gangrene atau matinya jaringan tubuh yang diakibatkan lambatnya penyembuhan luka yang mengakibatkan perlunya amputasi. Bisa pula terjadi komlikasi akut atau cepat berupa koma hingga kematian.

Semoga tulisan singkat ini bisa bermamfaat adanya